Tuesday 8 January 2013

To The Moon - For River

Jadi ceritanya setelah nge-stalk Bung Kai, bos-nya WJK (Wedang Jahe Kalengan), saya memutuskan untuk memainkan To The Moon. Konon kata beliau game ini adalah gabungan antara Inception dan Byousoku 5cm. Dan kata beliau, musiknya imba sugiru. Karena terdengar menarik, saya mencobanya untuk memainkan game ini. Toh katanya gameplay nya hanya sekitar 6 jam.

Johnny dan River
Ternyata benar. Game ini memiliki BGM yang imba sugiru. Lagu pertama yang dipersembahkan ke pemain adalah For River dan saya instantly captivated. Ceritanya sendiri cukup unik dan bagus menurut saya (dan gameplay nya sendiri hanya sekitar 3 jam). Terakhir, yang paling mengagumkan adalah game ini dibuat oleh satu orang sahaja (musik, artwork, script dan cerita). Orang ini pantas mendapatkan nobel prize.

Game ini menceritakan tentang sebuah perusahaan yang memiliki teknologi untuk mengabulkan permintaan. Permintaan ini hanya dikabulkan dalam pikiran orang itu saja. Dan orang yang keinginannya akan dikabulkan adalah orang yang sedang sekarat dan sudah hampir meninggal dunia. Bagaimana cara mereka mengabulkan permintaan? Ya, dengan masuk ke pikiran orang ini (terdengar familiar? Inception?) dan membuat sedikit perubahan pada masa lalu orang ini sehingga orang yang dimaksud mengambil keputusan yang berbeda pada hidupnya. Keputusan ini nantinya akan chaining ke masa depan sedemikian sehingga orang ini berhasil menggapai impiannya dan bisa meninggal dengan bahagia.

Yang membuat plot dari game ini menarik bagi saya adalah bagaimana dua tokoh utamanya (Dr Rosalene dan Dr Watts) berusaha untuk menggali masa lalu sang pasien sehingga mereka memiliki pemahaman tentang hidup sang pasien bahkan lebih dari pasien itu mengenal dirinya sendiri. Hal ini membuat saya berpikir, jangan-jangan kita juga sebenarnya membutuhkan orang lain untuk lebih mengenali diri kita sendiri, walaupun kita sudah melakukan introspeksi diri tiap hari sekalipun.

Saya memutuskan untuk memainkan piano versionnya dari "For River." Karena keyboard saya di kosan jelek, saya pinjem pianonya (dan kameranya) Sebastian, "guru" piano saya. Kurang memuaskan dari segi permainan dan rekaman, namun ini rekaman terbaik setelah berkali-kali merekam.


Agak loading pas main karena memang mainnya by-ear dan belum terlalu lancar. Komentar, kritik dan saran sangat diterima :D

2 comments: